Sabtu, 30 Mei 2009

Era Surat Kabar Digital

Penulis : Ahmad Sofiullah

Era Surat Kabar Digital

AFP

SAAT Anda membaca Media Indonesia, ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan. Pertama, membaca lewat media kertas atau menggunakan medium internet dengan mengunjungi tautan epaper.mediaindonesia.com pun situs mediaindonesia.com.

Di masa mendatang, alternatif mengeksplorasi berita boleh jadi akan bertambah. Anda bisa membaca surat kabar lewat sebuah gadget. Ya, sebuah gadget yang bisa dibawa ke mana saja dengan berita (berformat surat kabar) yang selalu dikirim ke gadget secara nirkabel.

Saat ini, berita memang sudah bisa dikirim ke ponsel maupun PDA. Namun kebanyakan masih dalam bentuk teks. 'Rasa' grafis dan ilustrasi yang merupakan kekuatan surat kabar tidak bisa dinikmati secara utuh.

Di 'Negeri Paman Sam', baru-baru ini telah lahir generasi terbaru pembaca digital nirkabel yang diberi nama Kindle DX. Kindle memang nama lama, tetapi ia mengusung teknologi berbeda yang konon bisa memuaskan selera Anda dalam membaca berita.

Ketimbang Kindle generasi-generasi sebelumnya, Kindle DX memiliki ukuran yang lebih besar (diagonal 9,7 inci) sehingga lebih nyaman di mata saat kita membaca. Sang produsen, Amazon, dalam situs resminya mengklaim gadget tersebut memiliki fitur Auto-rotate sehingga kita bisa membaca berita dalam formasi landscape maupun portrait. Gadget yang dibanderol US$489 atau sekitar Rp5.370.000 (asumsi US$1 = 11 ribu) itu juga bisa membacakan satu halaman penuh surat kabar untuk kita dengan fitur text-to-speech.

Sudah ada beberapa surat kabar yang bisa kita baca lewat Kindle DX seperti New York Times, Wall Street Journal serta majalah Time, The New Yorker, dsb. Semua surat kabar tersebut dikirim langsung secara nirkabel lewat jaringan 3G yang sudah built-in di Kindle DX.

Beda dengan e-paper

Cara penyajian surat kabar secara digital lewat Kindle DX sekilas mirip dengan e-paper yang ditawarkan internet. Namun, ada perbedaan mendasar di antara keduanya, yakni soal pengarsipan berita. Pada Kindle DX kita bisa melihat sekitar 3500 arsip berita terdahulu. Di samping itu, kita juga tidak harus repot menyiapkan PC atau notebook.

Gadget yang berbalut warna putih itu juga memungkinkan kita membaca ratusan bahkan ribuan buku yang tersedia diAmazon.com dengan banderol US$9,99. Buku yang bersangkutan akan dikirim melalui jaringan pita lebar nirkabel dalam waktu kurang dari 60 detik.

PlasticLogic

Kindle DX dan e-paper hanyalah dua di antara sejumlah teknologi yang mendesak berita agar betul-betul 'menceraikan' kertas. Menurut rumor yang beredar, pabrikan gadget eksklusif Apple juga tengah mempersiapkan sebuah gadget pembaca surat kabar digital untuk memanaskan kompetisi gadget pembaca surat kabar.

Awal 2010 nanti, tantangan dipastikan datang dari PlasticLogioc, sebuah perusahaan yang berbasis di Jerman, Inggris, dan AS. Perusahaan tersebut kabarnya akan merilis sebuah pembaca surat kabar digital--mirip Kindle DX-- yang mengandalkan teknologi plastik elektronik. Belum banyak fitur yang digembar-gemborkan secara resmi oleh PlasticLogic, termasuk perihal harga.

Namun, menurut bocoran dari ireaderreview.com, PlasticLogic akan merilis produk yang lebih funky ketimbang Kindle DX saat ini. Konon PlasticLogic akan membuat pembaca digital dengan layar sentuh. Selain itu, PlasticLogic juga akan menyiapkan memori 6 GB, jauh lebih besar ketimbang Kindle DX yang hanya berdaya ingat 3,33 GB.

Bisnis baru

Kemunculan berbagai gadget pembaca surat kabar digital boleh jadi akan merangsang munculnya semacam model bisnis baru dalam pemberitaan, khususnya di Indonesia. Berita tidak lagi dikawinkan dengan medium kertas, namun diwujudkan dalam format digital. Pengiriman berita juga tidak lagi dilakukan dari pintu ke pintu oleh loper koran, melainkan langsung lewat jaringan nirkabel ke gadget pembaca surat kabar.

Bagi perusahaan pers, model bisnis semacam itu jelas akan lebih menguntungkan karena tidak harus mengeluarkan banyak biaya untuk percetakan. Dari segi lingkungan, jumlah pohon yang ditebang pun bisa ditekan karena tidak mesti menggunakan kertas. Konsumen juga tinggal membayar sejumlah biaya berlangganan atas surat kabar digital yang diterima setiap hari.

Gadget pembaca digital tidak semata-mata menyajikan berita. Karena berita apa pun bisa kita peroleh gratis dengan berselancar di dunia maya. Lebih dari persoalan biaya, gadget tersebut juga menawarkan kenyamanan. Contohnya, kita bisa dengan nyaman mengelola dan membuat arsip berita dan relatif aman dari ancaman malware. Kita tunggu saja kapan itu akan terjadi di Tanah Air. (OL-5)

sumber:
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/05/05/74901/43/7/Era-Surat-Kabar-Digital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar